Selasa, 17 September 2019


Wayang Kulit



Wayang kulit adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang telah dikenal oleh banyak orang. Namun pernahkah anda menonton wayang secara langsung?. Saya sendiri akhirnya menonton wayang kulit secara langsung karena tugas mata kuliah filsafat. Saya dan teman-teman sekelas menonton pertunjukan wayang kulit di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Museum Sonobudoyo mengadakan pertunjukkan wayang kulit setiap hari pada pukul 20.00-22.00 kecuali hari Minggu dan hari libur nasional. Harga tiket yang diberlakukanpun cukup terhjangkau yaitu Rp 20.000 untuk satu kali pertunjukkan. Cerita yang ditampilkan setiap harinya berbeda dan dibagi menjadi delapan cerita diantaranya the abduction of Sintha, Hanoman mission, Rama’s dam, Anggada mission, the death of Prahastha, Trigangga looks for his father, the death of Kumbakarna, dan the death of Rahwana






Saya menonton wayang pada tanggal 13 September 2019 dengan jadwal cerita yang akan ditampilkan adalah Anggada Duta (Pengutusan Anggada). Tokoh utama pada cerita tersebut adalah Rahwana, Rama dan Sintha. Kemudian tokoh pendukungnya ialah Bathara Guru, Anggada, Prahasta, dan Indrajit. Cerita yang disampaikanpun terbagi menjadi dua episode. Episode pertama bercerita dengan latar negara Alengka. Diceritakan, Prabu Rahwana merasa sedih karena adiknya, Sarpakenaka tewas dalam serangan pendahuluan melawan kera dari Maliawan. Saat itu juga, Rama dan sekutunya telah berkemah di gunung Suwelagiri di dalam wilayah Alengka untuk bersiap-siap melakukan serbuan.

Kemudian di negara Alengka datanglah Anggada, utusan Rama. Anggada datang untuk memperingatkan Rahwana agar segera menyerahkan Sintha kepada Rama. Jika tidak, pasukan Rama akan merebutnya secara paksa dengan mengerahkan kekuatan penuh. Anggada juga sesumbar bahwa ia adalah anak dari Subali, guru Rahwana di masa lalu. Mendengar hal itu, Rahwana mencoba menghasut Anggada agar ia berbalik menyerang Rama. Namun hasutannya tersebut tidak berhasil, Anggada justru merampas mahkota Rahwana dan membawanya pergi ke Suwelagiri. Kejadian itu membuat Rahwana merasa terhina, lalu naik ke Suralaya untuk meminta keadilan dari para Dewa.

Episode kedua berlatar di Kahyangan Suralaya. Rahwana yang merasa terhina mendatangi Bathara Guru. Ia menggugat Bathara Guru karena selalu memberikan kemenangan kepada Rama dan pasukan keranya, sementara Alengka selalu menderita kekalahan. Rahwana meminta Bathara Guru memberikan umur panjang kepadanya agar dapat mengalahkan Ramawijaya. Bathara Guru menyutujui hal tersebut. Namun, Rama yang telah diberi restu oleh Bathara Guru menjalankan siasat sehingga umur panjang yang dikaruniakan kepada Rahwana berpindah kepada dirinya. Sehingga ajal Rahwana akan datang kepadanya dalam waktu yang tidak lama lagi.

  Kelanjutan kisah di atas akan diceritakan pada penampilan wayang kulit berikutnya. Untuk mengetahui kelengkapan seluruh kisahnya, maka kita harus menonton kedelapan cerita yang ditampilkan. Ketika menonton mungkin akan sulit untuk memahi jalan cerita yang disampaikan oleh pewayang, terlebih bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa. Namun, ketika menonton kita akan mendapatkan brosur yang berisikan ringkasan singkat mengenai cerita yang akan ditampilkan. Hal itu akan membantu kita memahami jalan cerita yang disampaikan. 




Bagi saya, menonton wayang kulit tidak hanya tentang memahami jalan ceritanya, namun juga menikmati alunan musiknya dan menikmati bagaimana cara pewayang menyampaikan cerita tersebut. Hal ini saya sadari ketika saya berbincang-bincang dengan serang penonton wayang yang merupakan turis asal Prancis. Baginya menonton wayang adalah menikmati musik dan penyampaiannya. Walaupun ia tidak memahami apa yang disampaikan pewayang, dan tidak bisa membaca jalan cerita yang tertulis di brosur karena jalan cerita tersebut tertulis dalam bahasa Indinesia, namun ia tetap menikmati pertunjukan wayang sampai selesai. Saya harap di kesempatan lain saya dapat kembali menonton wayang dengan jalan cerita yang berbeda untuk mengetahui seluruh cerita lengkapnya.  

Wayang Kulit Wayang kulit adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang telah dikenal oleh banyak orang. Namun pernahkah an...